Rasulullah s.a.w bersabda yang bermaksud : “Tidak pernah aku tinggalkan fitnah yang lebih besar (berbahaya) terhadap lelaki daripada fitnah seorang wanita.” (Riwayat Bukhari dan Muslim)
Daripada Abu Said al-Khudri bahawa Rasulullah s.a.w bersabda : “Hendaklah kalian takut terhadap (godaan) dunia dan takutlah kalian terhadap (godaan) wanita.” (Riwayat Muslim)
Ibn Abbas mengatakan : “Tidak ada dalam kalangan orang terdahulu yang menjadi kafir, kecuali gara-gara wanita dan orang terkemudian pun kafir gara-gara wanita (juga).”
Said Ibn al-Musayyab berkata : “Setiap kali syaitan berputus asa mengganggu seseorang, maka dia akan melancarkan gangguannya melalui wanita.”
Islam bukan saja melarang umatnya melakukan zina malah melarang mereka mendekati asbab-asbab (jalan-jalan) yang membawa dan menyampaikan kepada zina! Allah melarang dalam firmanNya yang bermaksud,
“dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah sutu perbuatan keji dan jalan yang buruk.” (Surah al-Israa’ : ayat 32)
Ingatlah, segala yang kita lakukan di dunia ini akan dipersoalkan dan dipertanggungjawabkan di akhirat kelak. Berdasarkan firman Allah yang bermaksud,
“..sesungguhnya pendengaran, penglihatan juga hati, semua anggota itu tetap akan ditanya tentang apa yang dilakukannya (selama di dunia).” (Surah al-Israa’ : ayat 36)
Jauhi dan hindarilah semampu yang boleh jalan-jalan dan pintu-pintu yang membawa ke arah mukaddimah (permulaan) zina.
1) Jaga dan pelihara aurat
Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak daripadanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya, kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putra-putra mereka, atau putra-putra suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertobatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung. (Surah an-Nur : ayat 31)
[caption id="attachment_670" align="aligncenter" width="342" caption="hakikat tudung"][/caption]
Hakikat sebuah tudung :
Hakikat tudung adalah perlindungan zahir dan batin. Lindungi mata kita dari memandang lelaki yang bukan muhrim, lindungi lidah kita dari mengumpat orang dan bercakap perkara yang sia-sia, sentiasalah lazimi lidah dengan zikir kepada Allah s.w.t, lindungi telinga dari mendengar perkara yang mengundang mudharat baik untuk diri sendiri mahupun masyarakat, lindungi hidung kita dari mencium segala yang berbau busuk, lindungi tangan-tangan dari membuat sesuatu yang tidak senonoh, lindungi kaki kita dari melangkah menuju maksiat, lindungi fikiran kita dari berfikir perkara yang mengundang syaitan untuk memperdayai nafsu, lindungi hati kita dari sesuatu selain Allah s.w.t. Bila sudah biasa, tudung yang kita pakai, akan menyinari hati kita. Itulah hakikat tudung!
2) Tundukkan pandangan. Kawal pandangan mata.
Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat”. (Surah an-Nur : ayat 30)
3) Jangan lunakkan suara.
Hai isteri-isteri Nabi, kamu sekalian tidaklah seperti wanita yang lain, jika kamu bertakwa. Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya, dan ucapkanlah perkataan yang baik, (Surah al-Ahzab : ayat 32)
4) Perlua ada batas untuk urusan lelaki dan perempuan.
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah-rumah Nabi kecuali bila kamu diizinkan untuk makan dengan tidak menunggu-nunggu waktu masak (makanannya), tetapi jika kamu diundang maka masuklah dan bila kamu selesai makan, keluarlah kamu tanpa asyik memperpanjang percakapan. Sesungguhnya yang demikian itu akan mengganggu Nabi lalu Nabi malu kepadamu (untuk menyuruh kamu ke luar), dan Allah tidak malu (menerangkan) yang benar. Apabila kamu meminta sesuatu (keperluan) kepada mereka (istri-istri Nabi), maka mintalah dari belakang tabir. Cara yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka. (Surah al-Ahzab : ayat 53)
5) Labuhkan pakaian.
Hai Nabi katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha pengampun lagi Maha penyayang. (Surah al-Ahzab : ayat 59)
Bukankah Nabi s.a.w juga mengajar kita bahawa mencegah lebih baik daripada merawat dalam apa jua aspek kehidupan? Jadi…
“Sebelum termengandung, maka mukaddimah zina mestilah dibendung.”
Jika tidak, ini yang akan berlaku dalam kehidupan kita.
~ Pergaulan bebas semakin berleluasa. Hidup bebas seperti tiada lagi dosa dan pahala. Pasangan bercinta pegang tangan jalan sana sini tanpa segan silu lagi. Remaja perempuan menjual maruah diri dengan sesuka hatinya tanpa memikirkan akibat yang bakal ditanggung.
[caption id="attachment_673" align="aligncenter" width="360" caption="pergaulan bebas muda mudi"]
No comments:
Post a Comment