Siapakah Ummu Haram binti Mulhan ?
Beliau adalah wanita dari kalangan kaum Al-Ansar dari Kabilah Najar al-Madani.
Memohon doa kepada Rasulullah saw agar menjadi syahidah.
Disebutkan didalam Al-Ishabah(4/441), Rasulullah saw telah bersabda ketika beliau berada dirumah Ummu Haram binti Mulhan. Ketika bangun dari tidurnya ( sebelum waktu zohor/ qailulah ) beliau tertawa kemudian bersabda’” Ada sekelompok manusi dari umatku yang diajak berperang dijalan Allah SWT mengarungi lautan seperti seorang raja yang memimpin keluarganya”.
Ummu Haram binti Mulhan secara spontan berkata,” Wahai Rasulullah SAW , berdoalah kepada Allah SWT agar saya menjadi sebagian dari mereka.
Maka Baginda berdoa dan kemudian kembali beristirahat meletakkan kepalanya di pembaringan. Kemudian beliau bangun dan tertawa.
Ummu Haram kembali bertanya,” Apa yang menyebankanmu tertawa, wahai Rasulullah SAW.?”.
Beliau menjawab,” Ada sekelompok manusia dari umatku yang diajak berperang dijalan Allah mengarungi lautan seperti seorang raja yang memimpin keluarganya.”
Ummu Haram binti Mulhan pun berkata,” Wahai Rasulullah berdoalah kepada Allah agar saya menjadi sebahagian dari mereka.”
Rasulullah saw bersabda,” Engkau adalah golongan pertama.”
Subhanallah …. Perhatikan dan hayatilah… betapa ia merindukan syahidah dijalan Allah. Betapa besar keinginannya menjadi salah seorang pasukan yang berperang fisabilillah.
Ummu Haram binti Mulhan berangkat jihad
Ummu Haram dinikahi oleh Ubadah ibnush-Shamit yang kemudian mengajaknya berlayar. Ummu Haram pun berangkat berlayar mengarungi samudera untuk berjihad. Takdir telah terjadi, ketika berada dilautan selepas perahu terbalik dan ummu Haram meninggal dunia. Semoga Allah SWT meredhainya.
Ibnu Atsir berkata,” Peristiwa itu terjadi ketika pasukan kaum muslimin menakluki Qubrus. Jasad Ummu Haram dikebumikan dikota Qubrus. Panglima masa tersebut adalah Muawiyah bin Abu Sufian pada tahun 27 Hijriah. Masa Khalifah Osman bin Affan.
Demikianlah Jasad Ummu Haram, semoga kita dapat mengambil pengajaran darinya. Betapa keinginan yang mulia ini membawanya ke puncak ketinggian Dalam Islam . Memang banyak wanita yang ingin miliki pencapaian tersebut pada zaman Rasulullah SAW.
No comments:
Post a Comment