BAB 14: KEUTAMAAN MASJID
Kitab Mukasyafatul Qulub (Dibalik Ketajaman Mata Hati)
Imam Al-Ghazali
Allah berfirman:
‘Hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari akhirlah yang akan memakmurkan masjid-masjid Allah.’
-surah At-Taubah ayat 18.
Nabi Muhammad saw bersabda:
‘Barangsiapa yang membangunkan sebuah masjid kerana Allah, walau hanya seperti gundukan tanah sarang merpati, Allah akan membangun sebuah gedung baginya di syurga’.
‘Barang siapa yang gemar masjid, maka Allah akan gemar padanya’.
‘Apabila seseorang di antara kamu masuk masjid, hendaklah solat dua rakaat sebelum duduk’.
‘Tidak ada solat bagi tetangga masjid, kecuali di masjid’.
‘malaikat-malaikat mendoakan pada seseorang di antara kamu selagi dia berada di tempat solat’.
malaikat-malaikat itu berkata: ya allah, berilah keberkatan, rahmat, ampunan bagi dia selagi belum hadas, dan belum keluar dari masjid.
Nabi Muhammad saw bersabda:
‘Bakal datang pada akhir masa manusia dari umatku yang datang kemasjid. Lalu mereka duduk di dalamnya berkelompok-kelompok, zikir (percakapan) mereka adalah dunia dan mencintai dunia itu. Janganlah kamu berkumpul dengan mereka, kerana allah tidak memerlukan mereka’.
Nabi Muhammad saw bersabda, Allah swt berfirman dalam sebahagian Kitab-kitabnya,
‘Sesungguhnya rumah-rumah-Ku di dalam bumi-Ku adalah beberapa masjid dan sesungguhnya orang-orang yang mengunjungi Aku adalah orang-orang yang memakmurkan masjid-masjid itu. Maka keberuntungan besar bagi seorang hamba yang bersuci di runahnya kemudian dia mengunjungi-Ku di rumah-Ku’.
Nabi Muhammad saw bersabda,
‘Apabila kamu melihat seorang laki-laki yang membiasakan ke masjid,
maka bersaksilah kamu kepadanya dengan iman’.
Sa’id bin A-Musayyab berkata:
‘Barangsiapa yang duduk di masjid, maka sesungguhnya dia hanya berkumpul dengan Tuhannya.
Tidaklah ada hak baginya untuk berkata, kecuali yang baik’.
Diriwayatkan di dalam atsar atau bahkan hadith;
‘Pembicaraan di masjid memakan kebaikan-kebaikan,
sebagaimana ternak memakan rumput’.
An-Nakha’i berkata:
‘para ulama berpendapat, bahawa berjalan di alam yang gelap menuju masjid adalah mengharuskan syurga’.
Anas bin Malik berkata:
‘Barangsiapa yang menerangi lampu dengan sebuah lampu di masjid, maka para malaikat dan pemikul-pemikul Arasy tidak henti-hentinya memohonkan ampun selagi dia masih tetap berada di dalam masjid itu’.
Ali karramallahu wajhahu berkata:
‘Apabila seorang hamba mati, maka menangislah tempat solatnya di bumi dan tempat naik amalnya di langit’.
kemudian dia membaca:
‘Maka langit dan bumi tidak menangisi mereka dan mereka pun tidak di beri tangguh’.
-Surah Ad-Dukhan ayat 29.
Ibnu Abbas berkata:
‘Bumi akan menangisinya selama 40 pagi’.
Atha’ Al-Khurasyani berkata:
‘Tidaklah seorang hamba bersujud kepada Allah dengan sekali sujud pada sebuah tempat dari tempat-tempat di bumi, kecuali tempat itu akan bersaksi baginya pada hari kiamat dan akan menangisi pada hari kematiannya’.
Anas bin Malik berkata:
‘Tidak ada sebuah tempat yang digunakan zikir yang lain kecuali dia berbangga atas tempat-tempat yang ada di sekitarnya dan dia bergembira dengan zikir kepada Allah azza wa jalla sampai ujung terakhirnya di bumi ke tujuh. Dan tidak ada seorang hamba yang berdiri solat kecuali bumi ini akan berhias untuknya’.
Dikatakan, ‘Tidak ada sebuah tempat yang disinggahi sekelompok manusia, kecuali tempat itu akan mendoakan atau melaknatinya’.
No comments:
Post a Comment